Yayu kupandangi potret dirimu saat bersamaku
Eceran angin telah mendayu rayu
Tapak jejak bersamamu ingin kuukir kembali
Ingatan silam tentang asa yang kita rakit bersama, kini t’lah kuraih sebuah bintang terindah kupersembahkan untukmu

Namun kini terhalang ruang dan waktu
Akankah kita berjumpa kembali?
Tiupan angin malam itu ada dalam genggamanku
Akan kusimpan dalam ceruk hatiku
Lantas mengakar pada setiap darah nadiku
Inilah hari bahagiamu, jerit tangis tawa t’lah menyatu di kalbu, ketahuilah kau akan hidup dalam kenanganku, bahkan setelah kau pergi, maka kini,
Alam bersua ria, di bawah senyuman pelangi aku menantimu
Indah Wulan Cahya
Jakarta, 25 Desember 2017 00.25AM